Mungkin dikiranya hukum di Taiwan sama dengan hukum di negara asal pekerja migran yang bisa dibuat mainan. Sehingga banyak sekali pekerja migran yang terjerat hukum di Taiwan karena mereka terlalu meremehkan hukum di Taiwan.
Seperti halnya pekerja migran asal Vietnam bermarga Fan ini, ia terpaksa harus menerima kenyataan yaitu mendekam di penjara Taiwan selama tiga tahun lebih dan membayar denda NTD 200.000 karena telah melakukan pelecehan dan pemaksaan terhadap teman yang baru dikenalnya selama tiga hari.
Kejadian tersebut berlangsung pada tanggal 25 Juni 2020 lalu, Fan (pelaku) bersama temannya Yuan, Xiao Xie (korban) dan beberapa teman lainnya makan dan minum bersama sambil karaoke di salah satu warung makan di daerah Kaohsiung.
Pada saat itu, Fan melihat Xiao Xie pergi ke toilet. Fan yang dalam keadaan sudah mabuk pembuluh darahnya tiba-tiba naik dan hasrat sekxxalnya tidak terbendung. Dia berdiri dan berjalan menuju toilet menyusul Xiao Xie. Kemudian ia menyeret Xiao Xie dengan paksa keluar toilet dan membawanya ke rerumputan di dekat tempat itu, Fan diduga melakukan kekerasan sekxxal terhadap Xiao Xie.
Merasa diperlakukan tidak senonoh oleh Fan, Xiao Xie tidak terima. Ia tidak mau dipermalukan, dia segera pergi ke RS untuk melakukan visum dan melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Setelah Fan dipanggil dan diintrograsi polisi, seluruh kasus kemudian dipindahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Kaohsiung untuk penyelidikan dan penuntutan atas dasar kejahatan menghalangi kebebasan pribadi seseorang dan melakukan pemaksaan.
Dalam persidangan, pengadilan menyebutkan bahwa Fan dan Xiao Xie baru saling kenal selama 3 hari. Mereka hanya berteman biasa, tetapi Fan secara paksa “melakukan pelecehan sekxxxl” yang menyebabkan kerusakan fisik dan psikologis yang serius pada korban.
Dalam sidang pertama tersebut, Fan telah mengaku bersalah dan memohon maaf. Pengadilan memutuskan hukuman penjara 3 tahun 6 bulan, dan setelah menyelesaikan hukuman Fan dideportasi dari Taiwan.
Namun, terdakwa Fan mengajukan banding, ia merasa keberatan dengan putusan tersebut. Ia mengatakan kalau di Vietnam ia punya tanggungan anak, istri dan ibu yang sudah tua, kalau ia dipenjara selama itu siapa yang akan menafkahi keluarganya. Ia meminta keringanan hukuman atau bisa diganti dengan denda dan diberikan hukuman percobaan.
Akhirnya dalam persidangan ke dua, hakim memutuskan kepada terdakwa Fan untuk membayar denda senilai NTD 200.000 dan sudah dibayar NTD 100.000. Selain itu hukuman diperpendek menjadi tiga tahun dari putusan semula tiga tahun enam bulan, namun Fan masih merasa keberatan dan masih mengajukan banding.
isi : 60 pcs
ket : vitamin / suplemen untuk penumbuh kuku & rambut ( menutrisikan juga)
Khusus Taiwan & Gratis Ongkir