Dapat Warisan 2M, PMI di Taiwan Enggan untuk Pulang ke Indonesia

Masih ingat, beberapa waktu lalu seorang pekerja Migran Indonesia (PMI) Yuli mendapatkan warisan 1M dari pasien yang dijaganya seorang aktor ternama di Taiwan, Cheng Sung-yong.

Kemarin (23/3) Chen Sung-yong meninggal dunia genap 100 hari. Melalui pengacaranya harta peninggalan Chen Sung-yong telah dibagi dengan adil.

Yuli, yang telah bertahun-tahun merawat, menemani dan menjaga Chen Sung-yong selama sakit, ia mendapatkan warisan sebesar 4 juta NT, atau setara Rp. 2 Milyar.

Kemarin (23/3) Yuli dengan berat hati, sambil meneteskan air mata, ia meninggalkan Taiwan untuk pulang ke Indonesia.

Kisah antara Yuli dan Chen Sung-yong, kasih sayang yang mendalam antara mereka layaknya seorang ayah dan anak sangat menghebohkan, baik di Taiwan dan Indonesia.

Pagi kemarin, dia mengatakan bahwa dia sangat menyukai Taiwan, dan dia tidak tahu apa yang harus dilakukan setelah kembali ke Indonesia nanti.

Akan tetapi, selama bertahun-tahun Yong Bo memberinya gaji dua kali lipat setiap bulan dan juga memberinya emas batangan sebagai hadiah akhir tahun.

Selama bekerja menjaga Chen Sung-yong, Yuli sudah membeli banyak tanah di Indonesia, dan anaknya juga sudah besar. Ia mengatakan, di masa mendatang dia masih ingin mencari kesempatan untuk kembali menemui (menyekar) di makan majikannya itu.

Sebagaimana diketahui, Chen Sung-yong meninggal dunia pada pertengahan Desember lalu dalam usia 80 tahun setelah beberapa tahun menderita sakit stroke dan dirawat oleh Yuli.

Sewaktu ia masih hidup karena ia tidak menikah, ia sering memberikan hadiah kepada Yuli, dan sudah menganggap Yuli seperti anaknya sendiri.

Ia juga pernah berucap apabila Yuli pulang ke Indonesia nanti atau kalau ia meninggal duluan sebelum Yuli pulang, ia akan memberikan hadiah uang sebesar 2 juta NT (senilai 1 Milyar rupiah) kepada Yuli sebagai ucapan terimakasih.

Namun karena hal tersebut, ada saudara Chen Sung-yong yang tidak terima. Akhirnya melalui pengacaranya Yong Bo, harta peninggalannya yang nilai puluhan juta NT dibagi secara merata. Dan Yuli mendapatkan bagian 400 wan atau 4 juta NT.

Adapun sebagian disumbangkan ke masyarakat tidak mampu yang tinggal di pedalaman dan juga dibelikan mobil ambulan untuk disumbangkan ke dinas pemadam kebakaran Kabupaten Penghu.
Sementara buku-buku simpanannya dihibahkan ke perpustakaan Linkou, yang merupakan keinginan dari almarhum.