Sukses menyekolahkan anak hingga ke jenjang pendidikan yang tinggi bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi Pekerja Migran Indonesia yang bekerja sebagai TKW pasti mengalami kesulitan yang berlipat-lipat. Dimana mereka harus bekerja ke luar negeri sampai rela meninggalkan anak-anaknya nyatanya merupakan tantangan yang berat. Belum lagi, kadang harus mengalami tindakan tidak mengenakkan dari majikan.
Namun demi pendidikan anaknya di kampung, semua tantangan dan cobaan harus tetap dilewati. Biar bagaimanapun, tujuan dan harapan menyekolahkan anak ke jenjang pendidikan yang tinggi harus dapat dicapai. Dalam rangka memperingati hari wanita sedunia maka kita perlu mengetahui perjuangan para Pekerja Migran Indonesia Perempuan yang berhasil menyekolahkan anaknya di tingkat pendidikan tertinggi.
TKW juga berhak diberi penghargaan dan pengakuan atas pengorbanannya bahkan bisa juga dijadikan kisah inspiratif bagi semua perempuan lainnya. Masalah bekerja sebagai TKW di luar negeri yang pertama yaitu bahasa. Walau sudah dibekali dengan bahasa Inggris sebelum berangkat tetapi nyatanya tidak cukup untuk berkomunikasi dengan baik. Masalah bahasa bukan hanya menjadikan sulitnya berkomunikasi tetapi juga menimbulkan rasa takut kalau kalau kontrak kerja diputus.
Demikian cerita Ani Rustiati, yang sudah 22 tahun bekerja di Singapura. Ia orangtua bagi kedua anaknya. Ia memutuskan bekerja di luar negeri dengan satu tujuan, yaitu agar kedua anaknya bisa bersekolah tinggi. Ia menitipkan kedua anaknya untuk diasuh oleh ibu dan ayahnya. Ia bertekad bisa memajukan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan.
isi : 60 pcs
ket : vitamin / suplemen untuk penumbuh kuku & rambut ( menutrisikan juga)
Khusus Taiwan & Gratis Ongkir