Kerja Baru Tiga Bulan, PMI di Taiwan Terbaring di RS Karena Diagnosis Kanker Darah

Hampir semua calon PMI yang ingin kerja ke luar Negeri niatnya untuk membantu mencari ekonomi dan bisa merubah hidup yang lebih baik. Namun tidak ada yang pernah tahu apa yang direncanakan Alloh.

Seperti halnya Nia, PMI kelahiran Sidoarjo ini baru tiga bulan bekerja di Taiwan, dia sudah divonis kanker darah putih stadium empat, saat ini masih berbaring dan harus dirawat di rumah sakit untuk jangka waktu yang belum diketahui.

Saat diwawancarai Faisal Soh melalui video call (24/2), ibu dua anak itu menceritakan kisah awal mula dia kena penyakit tersebut.

Ketika pertama masuk Taiwan, seperti halnya PMI lainnya dia juga melakukan Medikal. Akan tetapi tidak terdeteksi apa-apa sehingga dia pun lolos.

Kemudian Nia diantar ke rumah majikan yang letaknya di kampung. Di sana Nia selàin menjaga lansia, bersih-bersih rumah dia juga disuruh mencangkul di pekarangan rumah majikan.

Nia hanya bertahan tiga bulan, karena merasa kecapekan akhirnya dia minta pindah majikan. Agensi pun segera meresponnya dan tak berapa lama Nia langsung dapat majikan.

Cobaan belum berhenti di situ, Nia yang baru seminggu bekerja di majikan barunya, tiba-tiba kakinya bengkak sehingga dia kesulitan untuk melakukan aktifitas.

Majikan kemudian membawanya ke klinik, akan tetapi kakinya tidak kunjung sembuh. Akhirnya Nia dibawa ke RS yang lebih besar untuk dilakukan pemeriksaan.

Betapa terkejutnya dia setelah mengetahui hasil pemeriksaan dokter, dia tidak menyangka kalau dia diagnosis kena kanker darah putih. Kata dokter, sel darah putihnya lebih banyak dari sel darah merahnya, sehingga selain dilakukan pengobatan Nia juga harus melakukan kemo terapi.

Meskipun dia sudah bekerja beberapa bulan namun dia masih dalam masa potongan, jangankan simpanan uang untuk biaya proses saja masih punya hutang, ungkap wanita berusia 30 tahun itu.

Saat ini dia hanya berharap bisa segera sembuh dan bisa pulang berkumpul dengan keluarganya. Meskipun majikan dan agensinya baik, dia lebih memilih pulang untuk pemulihan.

Penulis : Hani_TW