Menurut data statistik Department Imigrasi Taiwan (NIA), hingga akhir bulan April lalu jumlah PMA yang menjadi kaburan semuanya berjumlah 64.543 orang.
Adapun jumlah terbesar didominasi oleh PMA asal Vietnam sebanyak 34.000, disusul PMI Indonesia 26.000, Filipina 2.400 dan terakhir PMA Thailand sebanyak 1.200 orang.
Asosiasi Majikan di Taiwan mengatakan, banyaknya PMA yang kabur mengakibatkan munculnya berbagai kasus atau kejadian dalam masyarakat seperti minum minuman beralkohol, perkelahian maupun pencurian, jual beli obat-obatan terlarang, bahkan ada yang bekerja di tempat prostitusi.
Menurut pengamatan Asosiasi, sebagian PMA yang menjadi kaburan mereka beralasan karena majikannya tidak baik atau mencari-cari kesalahan majikan. Ada PMA juga yang baru datang tiga hari kemudian kabur, seolah-olah memang sudah direncakan sebelumnya.
Menanggapi hal itu, Asosiasi mendesak pemerintah untuk berhenti berpura-pura tidak tahu. Asosiasi juga mengecam keras bahwa itu hanyalah sebuah model sindikat (modus) untuk merekrut pekerja migran, selain memikat teman senegaranya yang sudah berada di Taiwan untuk kabur.
Atau, kemungkinan sebelum calon PMA masuk Taiwan sudah ada lowongan job kaburan, dan setelah PMA masuk secara resmi kemudian mereka kabur.
Selain itu, Asosiasi juga melampirkan beberapa foto yang memperlihatkan beberapa PMA swasta yang memamerkan gajinya sebesar NTD 55K yang kerjanya hanya mencabuti rumput.
Foto lain yang diperlihatkan yaitu seorang PMA swasta yang bekerja di penjual pinang dengan gaji NTD 28K. Ada lagi foto yang memperlihatkan seorang PMA swasta sedang bekerja di bengkel mobil yang kerjanya hanya memberi aba-aba.
Selain permasalahan di atas, Asosiasi juga menyayangkan banyaknya PMA yang memodifikasi sepeda listrik dan bebas mengendarainya di jalan raya maupun di gang-gang sempit.
Asosiasi mengatakan, selama beberapa dekade kebijakan PMA tidak ada yang mengendalikan. Mereka menganggap Depnaker, maupun imigrasi berpura-pura tidur atau telah mengkonsumsi obat tidur over dosis sehingga tidak menyelidiki dan menanganinya. Asosiasi juga mempertanyakan apakah ketua Dewan Pengawas, Chen Ju 陳菊 (Hua Ma) juga ikutan tertidur.
isi : 60 pcs
ket : vitamin / suplemen untuk penumbuh kuku & rambut ( menutrisikan juga)
Khusus Taiwan & Gratis Ongkir