Gaji Pekerja Migran Hampir Tembus 70.000 NT, Netizen: Orang Taiwan Tidak Suka Lembur

Adakah yang menyamai atau bahkan melebihi gaji salah satu pekerja migran ini yang gajinya hampir tembus NTD 70.000.

Seorang warganet baru-baru ini mengupload sebuah foto lembaran perincian slip gaji milik pekerja migran asal Vietnam dimana total gaji ditambah upah lembur mencapai nominal NTD 66.336.

Di lembaran gaji tersebut tertulis kerja mulai tanggal 21 Januari hingga 28 Februari. Dengan perincian gaji pokok NTD 25.250, jumlah jam lembur setiap harinya yang total keseluruhannya 134 jam, total jam lembur hari libur sebanyak 15 hari.

Setelah dikurangi biaya agensi, biaya mess, biaya Askes astek dll, sisa gaji yang diterima bersih oleh pekerja migran nominalnya NTD 59,899.

“Gaji seorang pekerja migran sangat tinggi, saya tidak bisa melakukan hal itu sesuai kemampuan fisiknya, “kata pemosting tersebut.

Postingan tersebut langsung viral dan banyak netizen yang mengomentarinya. Netizen merasa kagum dengan kerja keras pekerja migran itu, dan mengakui bahwa mereka pantas mendapatkan gaji tinggi. Ketekunan mereka melampaui banyak orang Taiwan, terlebih lagi dengan jumlah jam lembur yang menakutkan.

Ada juga coment netizen yang mengatakan bahwa orang Taiwan tidak mau lembur di hari biasa, sedangkan pekerja migran mau lembur. Orang Taiwan tidak mau lembur pada hari libur, sementara pekerja migran mau lembur.

Oleh karena itu, gaji mereka perbulan NTD 50-60.000 merupakan hasil yang di dapat dari penukaran waktu, kehidupan dan kesehatan mereka (pekerja migran). Dimana orang Taiwan tidak mau melakukannya, dan atau tidak memiliki kekuatan fisik yang sama dengan pekerja migran.

“Untungnya Taiwan merekrut pekerja migran, kalau tidak siapa yang akan mendukung perkembanag perusahaan Teknologi, “tulis salah satu warganet.

Namun ada juga netizen yang mengatakan, “sama-sama bekerja dalam waktu lima tahun, pekerja migran bisa membeli rumah mewah, sementara orang Taiwan hanya bisa membeli rumah yang sangat sempit”.

Jangan menyalahkan orang Taiwan tidak suka lembur, karena sebagian perusahaan tidak membayar upah lembur mereka meskipun mereka lembur, dan beberapa perusahaan tidak menyesuaikan gaji mereka selama beberapa tahun.