Masuk Taiwan dengan Dokumen Palsu, PMI Ini Kena Dua Pasal dan Divonis Lima Bulan Penjara

Hati-hati, jangan anda pikir anda lolos di Indonesia anda bisa kebal hukum di Taiwan.

Seorang PMI di Taiwan yang berinisial URJ divonis hukuman lima bulan penjara atau denda NTD 150 Ribu karena kasus memalsukan dokumen.

Kasus tersebut berawal ketika URJ yang diketahui pernah ke Taiwan itu mendaftarkan diri ke PT, ia rencana mau berangkat lagi ke Taiwan.

Namun, PT mengatakan kalau data dia sudah tidak bisa dipakai untuk mengajukan visa masuk ke Taiwan.

PT mengatakan, pihaknya bersedia membantu mencarikan jalan keluar, mengusahakan agar supaya URJ bisa masuk Taiwan kembali yaitu dengan cara identitasnya dan semua data dirubah atau istilahnya memalsukan data.

Entah apa yang ada dalam pikiran mereka, padahal mereka tahu kalau tindakan tersebut merupakan pelanggaran dan akan ada hukumannya.

Alhasil, karena data dan berkas-berkasnya diganti semua dan tidak jelas kenapa bisa lolos saat pengajuan visa di TETO, akhirnya URJ bisa masuk Taiwan dengan selamat.

Akan tetapi, beberapa waktu lalu tiba-tiba URJ meminta bantuan ke Faisal Soh, ia mengatakan kena kasus pemalsuan data dan oleh hakim divonis hukuman lima bulan penjara.

Mendengar hal tersebut Faisal mempelajari surat hasil putusan yang dikeluarkan oleh pengadilan. Ternyata URJ dinyatakan bersalah memalsukan dokumen dan ia juga telah mengakui kesalahannya di persidangan.
Akhirnya berdasarkan pengakuan dari URJ sendiri, ia kena dua pasal yakni pemalsuan data dan melarikan diri (kabur), pengadilan memutuskan hukuman tiga bulan penjara dan dua bulan penjara.

Dengan miminta bantuan ke Faisal, URJ berharap Faisal bisa membantu mengajukan keringanan hukuman, namun karena itu sudah putusan pengadilan maka URJ sudah tidak bisa mengajukan banding lagi.

Mengetahui Faisal tidak bisa membantu terkait kasus tersebut, URJ yang statusnya ilegal itu merasa kecewa, dan nge-gas ketika Faisal mencoba mewawancarainya, URJ langsung menutup hp nya.

Faisal menegaskan, “tidak semua kasus yang masuk bisa saya bantu, terlebih lagi kasus yang ada sangkut pautnya dengan hukum di Taiwan dan sudah diputuskann oleh hakim. Jadi mau tidak mau si pelaku atau terdakwa harus menanggung sendiri akibatnya.