Dalam beberapa tahun terakhir pemerintah Taiwan telah mempromosikan kebijakan Baru ke Arah Selatan, dimana sasarannya adalah negara-negara di Asia Tenggara. Dan, pada 30 April lalu juga telah memberlakukan kebijakan atau program “Mempertahankan pekerja migran yang berbakat (professional)” untuk beralih menjadi tenaga teknis menengah serta bisa mengajukan APRC.
Adapun persyaratannya, selain pekerja migran yang saat ini masih bekerja di Taiwan dan sudah bekerja selama enam tahun, pekerja migran yang sudah habis masa kerjanya dan sudah pulang ke negaranya juga bisa mengajukan program tersebut. Masa kerja untuk PRT 14 tahun, untuk pabrik atau sektor formal 12 tahun.
Akan tetapi, gajinya juga harus sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Selain itu, juga harus mempunyai sertifikat keahlian atau teknis, dan setidaknya telah mengikuti pelatihan selama 20 jam ke atas.
Menurut data statistik, sejauh ini sudah ada 35 orang tenaga teknis menengah yang telah mengajukan, diantaranya 12 orang sektor pabrik, 2 orang ABK, dan 21 orang pekerja perawat pasien atau PRT.
Adapun terkait persyaratan mengikuti tes bahasa Mandarin, majikan mengeluh mengenai jumlah peserta ujian sangat sedikit, sehingga mereka kesulitan mendaftarkan pekerjanya.
Menanggapi hal tersebut, kemenaker mengatakan, pihaknya telah menerbitkan website tentang informasi Perlindungan hak dan kepentingan angkatan kerja multinasional yang telah disetting dengan multi bahasa.
Website tersebut dilengkapi juga menu pembelajaran secara digital (daring) atau Pelatihan Digital yang sudah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa, dan bisa dipakai oleh pekerja migran PRT untuk mengikuti pelatihan.
Caranya, pekerja migran harus mendaftar terlebih dulu sebagai anggota dengan menggunakan kartu askes. Setelah itu bisa mengikuti pelatihan secara daring selama 20 jam ke atas, dan sekaligus bisa mendownload sertifikat Pelatihan untuk selanjutnya bisa diprint out sendiri.
Namun, untuk pekerja migran yang telah pulang ke negaranya mereka tidak mempunyai kartu askes, sehingga tidak bisa daftar “Pelatihan Digital”, dan juga kesulitan mengikuti ujian bahasa Mandarin yang diadakan di Taiwan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Kepala Tim Tenaga kerja Transnational dari Badan Pengembangan Tenaga Kerja (WDA) Xue Jien-zhong mengatakan, pada 26 Mei 2022 hari ini, pihaknya bersama Kementerian Pendidikan selain membahas penambahan peserta ujian, juga akan membahas permasalahan yang dihadapi pekerja migran yang sudah pulang ke negaranya.
isi : 60 pcs
ket : vitamin / suplemen untuk penumbuh kuku & rambut ( menutrisikan juga)
Khusus Taiwan & Gratis Ongkir