Kisah sedih kerap terjadi dari mereka PMI yang statusnya swasta. Entah karena sakit kronis, melahirkan anak, stress bahkan tersangkut tindakan kekerasan.
Berikut beberapa kisah miris PMI ilegal yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Pertama, M (44th) seorang PMI Asal Bandar Lampung yang mengalami infeksi ginjal. Menurut pengakuannya, awalnya pada saat kencing mengeluarkan darah, dan itu berlangsung selama empat hari berturut-turut. Setelah diperiksakan ke dokter ternyata ginjalnya mengalami infeksi dan dokter menyarankan untuk melakukan pengangkatan salah satu ginjalnya.
Lagi-lagi dengan alasan tidak punya uang, akhirnya M pun menunda operasinya. Akan tetapi, karena M harus tetap melakukan pengobatan sehingga ia harus mondar mandir keluar masuk RS.
Kedua, SS (54th) PMI swasta asal Ponorogo ini divonis TBC yang berpotiwnsi menular oleh dokter yang memeriksa dahak Dan darahnya. Selain itu, dokter mengatakan kalau ia juga menderita kanker paru-paru. Adapun penyebabnya apakah karena tbc yang dideritanya ataukah ada oenyebab lainnya, masih dalam penyelidikan.
Ketiga, PMI swasta yang satu ini menderita tumor di perut dan telah menutupi usus besarnya, dan sudah dilakukan operasi. Namun karena operasi usus besar ia tidak bisa melakukan buang air besar secara normal, Dan harus melalui selang yang telah dipasang di bagian perutnya.
Menurut pengakuannya, selama dia sakit uang simpanannya telah ludes untuk biaya pengobatannya yang telah mengharuskan sekitar NTD 150.000.
Selain itu, uang hasil kerja kerasnya selama ini sebelumnya juga dipakai untuk biaya kelahiran anaknya sekaligus biaya hidup sehari-hari mereka.
Ia mengaku saat ini tidak mempunyai uang, bahkan untuk membeli keperluan perlengkapan RS ia masih pinjam ke temannya.
Ke-empat, PMI swasta yang mengaku bernama Cindy asal Cirebon ini ditemukan temannya pemilik penampungan sedang berteriak-teriak histeris.
Temannya mengatakan, awalnya Cindy melakukan sholat dan setelah sholat tiba-tiba Cindy berteriak-teriak. Kemudian temannya menenangkannya.
Pada saat dilaporkan ke koresponden, Cindy masih berada di tempat penampungan (kos-kosan) dalam keadaan diam membisu sambil menggenggam dan meremas-remas sandal jepit miliknya.
Entah apa yang menyebabkan Cindy seperti itu belum diketahui dengan pasti.
Ke-lima, PMI swasta dengan satu anak balita ini kebingungan karena anaknya mengalami demam, suhu tubuhnya sangat tinggi. Ia bingung karena tidak berani membawa anaknya ke RS karena takut biayanya mahal.
Sementara menurut pengakuannya, suaminya sudah ditangkap dan ditahan oleh polisi. Sedangkan dia bersama anaknya menjadi tahanan luar.
Sebenarnya mereka berniat ingin pulang ke Indonesia, akan tetapi karena anaknya belum memiliki Akte kelahiran sehingga mereka harus mengurus Akte kelahiran terlebih dahulu, sementara uangnya tinggal 30-40.000NT saja.
Fakta di atas merupakan sebagian contoh dari kejadian-kejadian yang sering dialami oleh pekerja migran swasta. Dari kejadian tersebut menunjukkan bahwa menjadi seorang pekerja migran ilegal tidaklah seenak yang kita bayangkan.
Rata-rata mereka yang sudah menjadi swasta mengatakan penyesalannya, akan tetapi karena sudah terlanjur kabur ibarat nasi telah menjadi bubur, mau tidak mau harus dijalaninya sampai mereka merasa lelah, merasa ingin pulang atau bahkan karena mengalami sakit baru mereka sadar.
isi : 60 pcs
ket : vitamin / suplemen untuk penumbuh kuku & rambut ( menutrisikan juga)
Khusus Taiwan & Gratis Ongkir