Sambut Masuknya Pekerja Migran Tahap Kedua, Taiwan Siapkan Ribuan Tempat Untuk Karantina dan Biaya Ditanggung Majikan

Kementerian Tenaga Kerja Taiwan (Kemenaker) kemarin (7/2/2022) telah mengumumkan bahwa mulai hari Selasa depan (15/2) masuknya pekerja migran gelombang kedua dibuka.

Selain Pekerja Migran dari Indonesia dan Thailand, untuk gelombang kedua pekerja migran asal Vietnam dan Filipina juga sudah dibuka kembali, sehingga totalnya ada empat negara.

Untuk memperlancar proses pengiriman, dan supaya ruang karantina yang akan digunakan oleh pekerja migran terpenuhi, Kemenaker telah mengajukan ke CECC sebanyak 2550 tempat tidur di Pusat Karantina Terpadu.

Saat ini, ada lebih dari 200 hotel yang digunakan sebagai tempat Karantina di Taiwan.
Pengusaha atau majikan dapat memesan kamar sendiri. Mereka harus mendaftar ke lembaga pemerintah setempat untuk referensi atau booking terlebih dahulu, dengan cara masuk ke situs Kementerian Imigrasi dan Layanan Perawatan pekerja migran Bandara untuk mendapatkan informasi yang relevan tentang hotel dan tempat Karantina.

Selain karantina di hotel, pekerja migran juga bisa menjalani Karantina di Pusat Karantina Terpadu. Pengusaha atau majikan bisa mendaftarkannya melalui situs resmi Depnaker sementara CECC yang akan menentukannya.

Hingga saat ini, selain ada 200 hotel, dan 2.550 tempat tidur, Pengusaha atau perusahaan bisa mengajukan karantina di tempat Karantina yang disediakan perusahaan, dengan syarat harus mengajukan dan disetujui oleh CECC.

Adapun, terkait biaya akomodasi dan biaya transportasi yang dikeluarkan selama pekerja migran di karantina dan manajemen kesehatan diri, harus ditanggung oleh majikan.

Apabila majikan membebankan biaya tersebut kepada pekerja migran, itu merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Layanan Ketenagakerjaan dan akan dikenakan sanksi denda.

Namun, mempertimbangkan beban ekonomi dan keuangan bagi majikan perawat pasien migran (PRT), Kementerian Tenaga Kerja akan mensubsidi 50% dari biaya karantina dan manajemen kesehatan diri, tetapi tidak lebih dari NTD 1.250 per orang setiap hari.