Jepang membutuhkan 2,7 juta tenaga kerja di berbagai bidang industri dan jasa sehingga ini merupakan peluang yang bisa diambil oleh tenaga kerja asal Indonesia. Direktur Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Tulus Winarsunu mengatakan UMM membuka kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk bekerja di Jepang.
Bekerja sama dengan PT OS Selnajaya, pihaknya menyelenggarakan training centre serta pameran. Tak hanya melakukan pelatihan keterampilan bahasa Jepang, program ini juga memfasilitasi para peserta dalam penempatan kerja di Jepang nantinya.
“Program pelatihan ini diciptakan untuk membantu penyerapan tenaga kerja dari Indonesia ke Jepang. Saat ini Jepang membutuhkan sebanyak 2,7 juta pekerja di berbagai bidang industri dan jasa,” katanya. Namun pelatihan yang dikembangkan UMM saat ini masih berfokus pada bidang kaigo atau caregiver saja.
Pendaftaran pelatihan ini sudah dibuka sejak akhir Desember sampai Januari 2022 ini. Tahun lalu, UMM berhasil memberangkatkan sebanyak 105 orang. “Semoga kedepannya akan terus bertambah. Pelatihan-pelatihan kaigo ini dapat diikuti lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun lulusan Strata Satu (S1) yang belum memiliki pekerjaan,” ungkapnya.
Dia menegaskan, peserta jurusan keperawatan, kesehatan dan fisioterapi yang akan bekerja di Jepang hanya perlu lulus tes bahasa. Untuk jurusan non kesehatan, selain harus lulus tes bahasa juga harus lulus pelatihan kaigo yang diberikan oleh UMM. Secara teknis, para peserta akan dikarantina selama 1 tahun di Rusunawa UMM dan selama masa karantina tersebut, mereka akan dilatih dan diajari bahasa Jepang serta pelatihan menjadi kaigo dengan instruktur yang langsung didatangkan dari Jepang.
Program pelatihan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat terutama dalam pengentasan pengangguran di Indonesia.
Darnichn.
isi : 60 pcs
ket : vitamin / suplemen untuk penumbuh kuku & rambut ( menutrisikan juga)
Khusus Taiwan & Gratis Ongkir