“Aku cuman ngebantuin teman kirim uang ke dia lewat aplikasi, nggak tahunya saya malah kena kasus, padahal awalnya sih baik-baik saja, “ungkap mbak PMI ketika ditanyai Faisal Sol melalui seluler hari ini (11/2).
Niat hati hanya mau membantu teman yang kaburan mengirim uang, namun PMI di Taiwan berinisial F itu malah terkena kasus terlibat penipuan dan pencucian uang.
Hal tersebut diungkapkan mbak F kepada Faisal Soh dalam livenya hari ini (11/2/2022).
Baru-baru ini mbak F menerima selembar surat dari kepolisian yang menyatakan bahwa dia melakukan penipuan dan pencucian uang secara ilegal. Mbak F pun kebingungan dan mencari Faisal Soh untuk meminta bantuan.
“Gimana nih Ko, saya minta bantuannya nih, “kata mbak PMI yang ketakutan setelah menerima surat tersebut.
Mbak F menceritakan, awalnya ia sering membantu teman-teman dia yang kaburan mengirim uang dan sebelumnya tidak pernah mengalami masalah.
Kemudian ada salah satu temannya yang sewaktu masih di Taiwan juga sebagai kaburan, akan tetapi saat ini sudah pulang ke Indonesia.
Temannya itu punya usaha jualan online, dan barang dagangannya dititipkan di tempat temannya yang dipercaya yang masih berada di Taiwan.
Menurut keterangan mbak F, apabila ada dagangannya yang laku, pembeli akan mentransfer uangnya ke dia untuk selanjutnya dikirim ke rekening temannya yang di Indonesia dengan menggunakan aplikasi.
Selain itu, mbak F juga mengaku, selain mengirim uang milik temannya itu, ia juga membantu mengirim uang milik anak kaburan yang lain, satu kali kirim paling banyak 13.000 NT, dan rata-rata setiap kali pengiriman nominalnya 1.000 hingga 2.000NT.
Menanggapi kasus yang menimpa mbak F itu, Faisal menjelaskan, kemungkinan mbak F sering mengirimkan uang punya temannya yang kaburan sehingga perusahaan aplikasi tersebut mendapatkan masalah.
“Sebagaimana kita tahu, bahwa mereka (anak kaburan) tidak bisa mengirim uang karena tidak memiliki dokumen resmi, sehingga mereka meminta bantuan temannya yang resmi untuk mengirimkan uangnya, “jelas Faisal.
Dan saat ini, pengiriman uang tidak harus datang langsung ke bank atau toko Indonesia yang tersebar di seluruh Taiwan, namun bisa menggunakan aplikasi dengan mudah tanpa ribet dan bisa membayarnya lewat toserba yang ada di sekitar kita.
Namun, Faisal menegaskan, tidak semua aplikasi yang bisa diakses itu legal (resmi), ada juga aplikasi yang ilegal. Jadi bagi PMI harus lebih berhati-hati dalam mendowload aplikasi pengiriman uang.
Faisal Soh mengingatkan, jangan sekali-kali meminjamkan akun aplikasi atau meminjamkan dokumen ke mereka yang kaburan, karena itu sangat membahayakan dirinya sendiri.
Seperti halnya kasus mbak F, kemungkinan ada salah satu anak kaburan yang ketangkap, setelah diperiksa ternyata dia menggunakan aplikasinya mbak F untuk mengirim uang, sehingga mbak F sebagai pemilik aplikasi harus berurusan dengan polisi.
Peraturan di Taiwan sangat ketat, jangan sekali-kali melanggarnya terlebih lagi sebagai pendatang asing. Patuhi peraturan di Taiwan, jangan karena rasa kasihan dan niat ingin menolong tapi malah kena pasal.
isi : 60 pcs
ket : vitamin / suplemen untuk penumbuh kuku & rambut ( menutrisikan juga)
Khusus Taiwan & Gratis Ongkir