Menjadi seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) masih menjadi alternatif bagi sebagian orang untuk mendapatkan uang.
Hal ini bukan tak beralasan, besarnya nominal gaji yang ditawarkan tentu menjadi alasan.
Seperti orang TKI perempuan atau TKW bernama Upi Nitasari.
Melalui kanal YouTube pribadinya, TKI perempuan ini bercerita perihal pengalaman pertamanya bekerja menjadi seorang TKW di Taiwan.
“Dulu pas pertama ke sini tuh tahun 2011 akhir, pas waktu itu pertama kali ke sini itu kan pengennya tu cepet-cepet terbang,” ujar Upi memulai.
TKI perempuan ini mengungkapkan bahwa keinginan dirinya untuk dapat segera bekerja di Taiwan membuat ia harus menelan pil pahit selama beberapa tahun lantaran mendapatkan majikan yang kasar.
“Dapet job di PT itu diiya-iyain aja. Aku mengiyakan semua dari job yang itu. Akhirnya sampai di Taiwan itu nasib aku tidak seberuntung temen-temen aku,” kata Upi.
“Di sana aku dapet majikan yang super duper galak pokoknya,” terang Upi.
Bahkan TKI perempuan ini mengaku, ia tidak pernah tahu berapa nominal uang gaji yang ia dapatkan.
Lantaran majikannya tersebut menggunakan sistem denda jika Upi melakukan kesalahan.
“Dari uang gaji pun aku nggak pernah pegang, nggak kayak yang sekarang. Selembar pun nggak pernah,” ungkap Upi.
Tidak hanya itu, TKI perempuan ini juga mengungkapkan kondisi saat harus makan, ia tidak mendapatkan uang makan ataupun fasilitas makan dari majikannya.
Ia harus makan apa yang ada, bahkan makanan non-halal sekalipun harus ia makan demi bertahan hidup di negeri orang.
“Di sana itu makan apa adanya, jadi kayak makan babi aku makan, meski dalam agama aku ngelarang memakan babi,” ujar Upi.
TKI ini menjelaskan bahwa kondisinya sebagai ‘TKI baru’ membuat dirinya kesulitan untuk dapat bergerak di Taiwan.
“Ijin keluar susah, bahkan di sana tidak punya teman Indonesia, tidak pernah pegang uang, lapor Agen juga nggak guna,” jelas Upi.
“Aku tetap memilih makan karena biar ada tenaga, waktu kerja ku sangat berat, tidak ada HP untuk lapor,” tambah Upi menjelaskan.
Meskipun ia bisa membeli apa yang ia inginkan, TKI perempuan ini mengaku uang tersebut akan dipotong oleh majikannya.
Sehingga kondisi ini yang akhirnya membuat Upi tidak menerima nominal gaji yang utuh lagi.
Bahkan ia tidak mengetahui rincian gaji dan potongannya.
“Aku di sana misalkan mau beli apa yah bisa beli, cuma dipotong. Jadi kita tu nggak tau pengeluaran kita sebulan berapa, akhirnya setiap bulan cuma sisa empat ribu, tiga ribu,” kata Upi.
“Trus kalau misalkan kita kerjanya salah bakalan didenda sama majikan, karena majikan itu suka banget mainan denda,” ungkapnya.
Meski mendapatkan pengalaman kerja yang tidak menyenangkan, namun TKI perempuan ini tetap merasa bersyukur lantaran kondisi tersebut mampu membentuk karakter dirinya seperti saat ini.
“Di sana itu bener-bener pengalaman yang bikin aku strong, bisa segalanya. Dari bahasa, kerja,” ujar Upi.
“Dari situ aku banyak sekali belajar pengalaman, meskipun di sana sangat-sangat pahit, tapi ya ada baiknya juga,” kata Upi menambahkan.
Melalui kanal YouTube pribadinya tersebut, Upi Nitasari menyampaikan sebuah pesan kepada rekan-rekan kerjanya yang ingin bekerja menjadi seorang TKI,
agar lebih berhati-hati dan lebih teliti sebelum menyetujui suatu pekerjaa, supaya tidak bernasib sama seperti dirinya.
“Jadi aku di sini mau pesen buat temen-temen semua yang mau ke Taiwan, ke Sinagpore, Hongkong, Malaysia, Jepang, Korea, semuanya, jangan asal terima job,” kata Upi.
“Itu bisa membahayakan kalian sendiri. Jangan karena kepengen terbang karena kelamaan di PT kalian langsung terima, nggak, jangan begitu,” ujar TKI perempuan ini.
“Kalian harus dipastikan dengan benar dan baik, pokoknya jangan sampai nasibnya kayak aku. Kekerasan fisik pun semua nggak bisa nolong kecuali diri sendiri,” tambah Upi.
Sumber : Pos Belitung
isi : 60 pcs
ket : vitamin / suplemen untuk penumbuh kuku & rambut ( menutrisikan juga)
Khusus Taiwan & Gratis Ongkir