Angka Kaburan di Taiwan Tinggi , Kok Bisa ? Oknum-oknum Nakal ? Biaya Tidak Jelas ? Respon Lambat ? Gaji Lebih Tinggi ?

Baru baru ini memang banyak kabar yang mengatakan taiwan menyetujui akan kenaikan gaji utk sektor informal yang semula dari 17.000 NT menjadi 20.000 NT serta penghapusan biaya ejensi sebesar 60.000 NT yang biasa di bebankan ke pekerja.

Faisal Soh mengatakan kenaikan gaji di sektor informal ini juga tidak akan mengurangi angka kaburan di taiwan jika tidak di perbaiki dari akar nya. Ada pun beberapa alasan yang di ungkapkan menurut pengalaman dia selama 16 tahun di taiwan serta banyak laporan dari teman2 BMI yang mengadu ketika bertemu masalah dan tidak ada penyelesaian nya.

1. Jam kerja yang bisa di katakan 24 jam dan kurang nya waktu untuk istirahat , Faisal Soh mengatakan bahwa bisa di katakan para PMI yang bekerja di sektor informal ini kerja nya hampir 24 jam. Dimana aktifitas di mulai dari pagi hari , ntah itu membersihkan rumah atau merawat pasien / lansia. Ketika malam hari tiba yang di mana waktu nya para PMI ini istirahat malah sering sekali di perintahkan untuk melakukan hal2 lain seperti memijat pasien / lansia , membersihkan rumah lagi , dsb nya. Belum lagi ketika malam hari yang di rawat rewel dan bangun terus tentunya jam istirahat utk PMI ini akan sangat sedikit yang jika di lakukan dalam jangka panjang dapat mempengaruhi kesehatan PMI tersebut.

2. Respon yang sangat lambat dari instansi pemerintah maupun penanggung jawab ( ejensi ) mereka bahkan sampai tidak ada respon sama sekali ketika mereka terkena masalah. Banyak keluhan yang masuk terutama dari sektor ART ( Informal ) , kebanyakan dimana mereka mengalami ketidakadilan dari segi mental maupun fisik. Sudah mengadu dan menyertakan bukti pn kadang sampai tidak ada kejelasan ketika mereka membuat pengaduan. Lambat nya respon dari pihak otoritas dan juga ejensi walau tidak semua begitu tapi kebanyakan memang hanya menyuruh sabar malah sampai ada yang tidak merespon sama sekali , sampai tidak sedikit juga BMI yang memblokir kontak ejensi mereka.

3. Masalah pengurusan dokumen yang memungut biaya sangat besar / tidak wajar. Salah satu contoh nya adalah pengurusan paspor yang sudah sangat marak dilakukan oleh ejensi2 yang nakal. Dimana pengurusan paspor di kdei hanya 800 nt saja. Tetapi ada pula ejensi walau tidak semua memungut biaya yang tidak masuk akal yang dimana di mulai dari 3000 sampai puluhan ribu NT dengan alasan transportasi dsb nya. Belum lagi ARC yang dimana biaya per tahun hanya 1000 nt sampai ada pula ejensi nakal yg memungut biaya sampai 2000-3000 nt per tahun kepada BMI. Sedangkan tiap bulan uang servis di potong langsung dari gaji mereka yakni 1500 nt , tetapi ketika di tagih servis nya mereka malah di eksploitasi lagi oleh ejensi2 nakal tersebut dengan memungut biaya tambahan yang di nilai sudah sangat keterlaluan dimana mengingat gaji PMI harian itu hanya sekitar 500-600 nt saja.

4. Tinggi nya gaji utk Pekerja Migran kaburan yang di berikan oleh majikan taiwan yang membutuhkan terkhusus nya di sektor perkebunan. Sudah bukan rahasia umum lagi jika memang warga taiwan tidak ada yang mau bekerja di sektor perkebunan yang notabene berada di pegunungan. Alasan inilah yang di manfaatkan oleh majikan2 taiwan tersebut untuk merekrut Pekerja Migran Kaburan dengan iming2 gaji yang lebih tinggi ketika mereka menyandang status resmi/legal.

Terkait pernyataan kementerian tenaga kerja taiwan bahwa gaji rendah lah yang mempengaruhi pekerja migran di taiwan untuk kabur tidak di benarkan oleh Faisal Soh , mengingat gaji di taiwan bisa di katakan sama dengan gaji di negara penempatan PMI lain nya. Tetapi kenapa angka kaburan pekerja migran di taiwan tetap menjadi yang paling besar ?? Faisal Soh berharap pemerintah taiwan dapat lebih memerhatikan beberapa masalah yang sudah puluhan tahun dan masih ada sampai sekarang dan tidak terselesaikan yang memang menjadi pengaruh terbesar Pekerja Migran untuk kabur.