Memeras PMA Kaburan Supaya Tidak Ketangkap, Tiga Oknum Polisi Divonis Hingga 10 Tahun Penjara

Tiga orang yang pernah menjabat sebagai anggota kepolisian Distrik Datung, Taipei City dikenakan hukuman masing-masing 9 tahun, 8 tahun dan 2 tahun penjara karena telah melakukan pemerasan terhadap pekerja migran ilegal (PMA) yang tertangkap dengan alasan supaya mereka tidak ditahan.

Dilansir Liberty Times Net (18/10/2022), tiga oknum polisi yang terbukti memeras PMA tersebut bermarga Lin, Tsai dan Lin.

Sebagaimana diketahui, delapan tahun lalu, pada saat menangkap PMA ilegal oknum polisi tersebut tidak membawanya ke imigrasi untuk ditahan, melainkan dilepaskan lagi dengan syarat PMA tersebut harus memberikan sejumlah uang yang katanya sebagai jaminan.

Dan, apabila PMA yang ditangkap tersebut tidak mempunyai uang maka oknum polisi tersebut menyita perhiasan seperti kalung atau apapun yang dipakai PMA.

Oknum polisi tersebut melakukan pemerasan dari tahun 2012 hingga 2014. Mereka melancarkan aksinya di area sekitar stasiun Taipei pada saat pekerja migran banyak yang liburan di sana.

Dan pada tahun 2014 oknum tesebut ketahuan oleh department kepolisian Taiwan, akhirnya mereka diserahkan ke Kejaksaan untuk ditindaklanjuti atas tuduhan kasus penyuapan.

Oleh pengadilan dua oknum polisi masing-masing dijatuhi hukuman penjara 9 tahun dan 8 tahun. Sementara yang satu lagi karena berani mengakui kesalahannya dan menyelesaikan secara damai dengan korban, ia dijatuhi vonis hukuman penjara 2 tahun dengan masa percobaan lima tahun.

Dalam pernyataannya, pengadilan mengatakan, ketiga oknum polisi tersebut seharusnya merupakan petugas yang bertanggung jawab atas penyelidikan criminal, akan tetapi mereka menyalahgunakannya, bahkan meminta suap, merendahkan kehormatan pejabat sehingga membuat masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap lembaga pemerintah.

Selain itu, tindakan mereka sangat mempengaruhi citra Taiwan di mata international, untuk itu tidak boleh dihukum ringan.