Sejak masuknya pekerja migran gelombang kedua dibuka pada 15 Februari lalu, hingga hari ini (5/3/2022) sudah ada ribuan pekerja migran yang masuk ke Taiwan, akan tetapi jumlah terbanyak adalah sektor formal sedangkan untuk sektor formal (PRT) jumlahnya hanya 14 orang.
Ketua Asosiasi Majikan PRT dan penyandang Cacat Taiwan, Chang Heng-yuan mengatakan, minimnya jumlah pekerja migran PRT yang masuk ke Taiwan masalahnya karena biayanya terlalu tinggi, sehingga banyak majikan yang merasa kecewa dan keberatan.
Sebagaimana dijelaskan Chang Heng-yuan ke media lokal Taiwan 4wayvoice News yang dilansir hari ini (5/3). Menurutnya, sebelum Taiwan membuka masuknya pekerja migran, calon PRT sudah mengikuti pelatihan di negara asal, bahkan ada yang sudah menyelesaikan pelatihan tersebut dan tinggal menunggu jam terbang.
Chang Heng-yuan mengatakan, menurut penjelasan agensi dikarenakan untuk gelombang dua ini, tempat karantina untuk PRT tidak lagi dilakukan di Pusat Karantina Terpadu, melainkan di hotel. Sehingga banyak majikan yang merasa kesulitan mencari tempat karantina, belum lagi harus membandingkan biaya hotel satu dan hotel yang lain.
Selain itu, agensi di Taiwan terus mengatakan kepada majikan bahwa saat ini biaya untuk mengambil calon PRT naik dari NTD 50.000 hingga NTD 70.000.
Ditambah lagi, majikan harus menanggung biaya Karantina calon pekerjanya 14+7. Meskipun ada subsidi dari depnaker sehari NTD 1000, akan tetapi jika biayanya permalam NTD 2.500, dan dikalikan 21 hari maka jumlahnya tidak sedikit.
Banyak majikan yang merasa tidak mampu untuk membayar biaya job dan biaya karantina. Mereka memilih membawa lansia atau pasiennya ke panti jompo.
Selain hal tersebut di atas, banyak majikan yang kawatir setelah ia membayar dengan biaya yang tidak sedikit nantinya pekerja migran tiba-tiba minta pindah majikan atau malarikan diri. Sehingga majikan merasa dirugikan, tidak sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan.
Selain alasan di atas, Chang Heng-yuan mengatakan, pihaknya masih menerima banyak pertanyaan dari calon majikan terkait kapan dibukanya kembali perekrutan pekerja migran. Dimana, hal tersebut menunjukkan masih banyak calon majikan yang belum mengetahui bahwa perekrutan pekerja migran sekarang sudah dibuka.
Chang Heng-yuan menambahkan, kebijakan baru juga mengharuskan pekerja migran menjalani karantina di hotel, sementara formulir pengajuan baru dikeluarkan pada 22 atau 23 februari lalu dan setelah diisi dan diajukan, majikan harus menunggu proses selama 7 hingga 10 hari. Untuk itu pekerja migran tidak mungkin bisa masuk saat ini, diperkirakan bulan Maret pekerja migran PRT diperkirakan sudah banyak yang masuk Taiwan.
isi : 60 pcs
ket : vitamin / suplemen untuk penumbuh kuku & rambut ( menutrisikan juga)
Khusus Taiwan & Gratis Ongkir