Membudidayakan tanaman hias ternyata bisa mendapatkan cuan bagi Atik Susilowati asal Lemahireng, Pelemgadung, Karangmalang, Kabupaten Sragen. Berbekal pengalaman selama menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan, kini Atik telah memiliki bisnis tanaman hias.
Bermodal nekat membuka usaha sendiri dengan menekuni bisnis floral ini nyatanya membuahkan hasil. “Saya tidak mau kerja di luar negeri lagi makanya saya berpikir bisnis apa yang bisa membawa keuntungan bagi saya dan kebetulan saya di Taiwan bekerja di bidang pertanian organik dan perkebunan buah jadi saya terapkan ilmunya untuk berjualan tanaman di sini,” kata Atik.
Ide bisnis Atik ini berawal dari kegelisahan melihat halaman rumahnya yang gersang waktu kali pertama pulang dari luar negeri. Dia kemudian menanami tanaman dengan benih sayuran yang ia bawa dari Taiwan. Setelah beberapa bulan, tanaman itu tumbuh dan ada orang yang melihat kemudian tertarik untuk membeli semua tanaman yang Atik tanam.
Ketika itu, ada 3 mobil yang digunakan pembeli untuk memborong tanaman yang Atik tanam di polybag. “Waktu itu saya berpikir sayuran yang iseng ditanam di polybag saja bisa menghasilkan uang apalagi tanaman lain dan tanaman tersebut dikembangkan, pasti lebih menguntungkan,” ungkapnya.
Atik sempat membuka lapak di pinggir jalan dengan menggunakan keranjang. Kini dia sudah sukses membudidayakan tanaman hias bahkan telah memiliki kios sendiri dengan nama Naima Flora yang berlokasi di selatan Pasar Bunder Sragen. Omset yang didapat pun tidak tanggung-tanggung, dia bisa meraup keuntungan rata-rata Rp 500.000 per hari. Atik membuktikan dengan kerja keras dan ketekunannya maka dia mampu mencapai pasar internasional lewat tanaman hias.
isi : 60 pcs
ket : vitamin / suplemen untuk penumbuh kuku & rambut ( menutrisikan juga)
Khusus Taiwan & Gratis Ongkir