Menolak Dites Kadar Alkoholnya dan Berpura-pura Tidak Mengerti, PMI di Kaohsiung Didenda NTD 2.400

Sudah sering diingatkan, bahkan sudah sering ada kejadian pekerja migran dideportasi karena setelah minum mengendarai sepeda listrik, namun rupanya tidak juga kapok.

Pekerja migran asal Indonesia (PMI) kena tilang saat mengendarai sepeda listrik setelah minum minuman keras, namun ketika polisi akan memeriksa kadar alkoholnya mereka menolaknya, akhirnya dikenakan denda NTD 2.400.

Kepolisian Kaohsiung mengatakan, ketika sedang melakukan patroli pada 6 Maret sekitar pukul 8 malam, polisi melihat seorang pekerja migran mengendarai sepeda listrik berboncengan terlihat oleng, kemudian polisi menghentikannya. Kedua orang pekerja migran tersebut badannya berbau alkohol.

Dilansir TVBS News (11/3), diketahui yang memboncengnya bernama Roy (27th), ketika polisi menanyakannya mereka berpura-pura tidak faham. Polisi juga tidak tahu apakah mereka berpura-pura bodoh atau benar-benar tidak faham.

Polisi menggunakan bahasa mandarin, dan juga bahasa Taiyu akan tetapi tetap saja tidak bisa berkomunikasi dengan mereka. Ketika polisi akan melakukan pemeriksaan kadar alkohol, lagi-lagi mereka berbicara berpura-pura bodoh. Akhirnya polisi menemukan ide.

Polisi kemudian menggunakan aplikasi translator dan langsung diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga mereka tidak bisa lagi berpura-pura bodoh dan tidak faham.

Akhirnya mereka mengakui kalau baru saja minum habis setengah botol minuman beralkohol Bi Chiu (啤酒).

Mereka ditilang dan menerima surat tilang berupa denda NTD 2.400 karena menolak diperiksa kadar alkoholnya.

Sebagaimana diketahui, sesuai dengan Peraturan lalu lintas jalan raya, mengendarai sepeda listrik setelah minum jika kadar alkoholnya antara 0.15mg/L sampai 0.25mg/L, akan dikenakan denda NTD 600-1200, menolak diperiksa akan dikenakan denda NTD 2.400.