Curhatan PMI Asal Lombok di Timur Tengah , Dipaksa Kerja Dalam Keadaan Sakit atau Di Denda Rp 26 Juta

Dilansir oleh Viva Nasional , Ada seorang PMI yang berasal dari Dasan Sebelek , Desa Labulia , Lombok Tengah yang bernama Heni Marlina , ia curhat di sosial media terkait keras nya kehidupan perantauan dia di Timur Tengah. Heni pun mengaku ketika posisi dia sedang sakit ia pun harus tetap bekerja karena di ancam oleh sponsornya akan di denda bila ia tidak bekerja.

“Saya Heni Marlina dari Desa Labulia Dusun Dasan Sebelek. Saya mohon kepada bapak pemerintah untuk pulangkan saya ke Indonesia. Saya di sini sakit, tapi orang kantor nggak mau tahu. Sakit tidak sakit harus tetap kerja,” kata Heni dalam video yang beredar di medsos dikutip pada Kamis, 4 Agustus 2022.

Heni juga mengatakan bahwa dia sudah menghubungi sponsor nya yang berasal dari lombok tengah juga. Akan tetapi respon dari sponsor nya malah menyuruh nya untuk membayar denda Rp 26 juta jika tidak bekerja walau dengan keadaan sakit. HM juga mengaku sudah benar-benar tidak kuat lagi untuk bekerja dan ingin pulang ke Indonesia.

“Saya mohon, saya sudah ngadu sama sponsor saya Haji Muktar alamat Batunyale Lombok Tengah, tapi dia tidak mau tahu. Dia paksa saya sakit, tidak sakit harus tetap kerja, dia suruh saya (bayar) denda Rp26 juta,” ujarnya.

I Gede Putu Aryadi selaku kepala dinas tenaga kerja dan transmigrasi NTB mengatakan bahwa kini pihak nya sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan juga keluarga Heni. Keluarga Heni pun sudah melaporkan kejadian ini ke Disnakertrans NTB.

Sebagaimana yang kita ketahui pengiriman PMI ke timur tengah memang tidak melalui jalur yang resmi. “Kalau dia berangkat ilegal, tapi setelah di sana dia sudah dapat visa kerja, KJRI juga tidak bisa berbuat banyak. Calonya yang harus kita minta bertanggungjawab,” katanya. Harapan heni saat ini ialah pemerintah turun tangan untuk membantu proses kepulangan nya ke tanah air.