Sebanyak 12 paspor milik pekerja Migran (PMA) yang digunakan sebagai jaminan disita oleh kepolisian Touliu, kabupaten Yunlin pada Selasa (5/7/2022) lalu, berikut 6 orang yang diduga sebagai komplotan pelaku pinjaman (rentenir).
Polisi mengatakan, ke 12 paspor tersebut digunakan sebagai barang bukti dalam penyelidikan berikutnya. Dan diperkirakan peminjam bukan hanya 12 orang PMA asal Vietnam saja, melainkan bisa lebih banyak dari itu.
Kepala investigasi cabang Touliu, Yang Zhi-zheng mengatakan, para PMA menggunakan Paspor mereka untuk jaminan meminjam uang dan menandatangani sebuah Surat perjanjian yang sudah diterjemahkan ke bahasa asal PMA.
Berdasarkan hasil pemeriksaan buku Rekening, PMA meminjam kisaran NTD 40.000 hingga NTD 50.000, dengan bunga perbulannya mencapai 15%. Apabila ditotal bunga tahunannya mencapai 180%.
Yang Zhi-zheng mengatakan, apabila PMA (korban) tidak mengembalikan uang dalam batas waktu yang ditetapkan, komplotan rentenir tersebut akan membatasi kebebasan korban, atau menyekap korban dan menyuruh teman atau kerabat korban membawa uang untuk membebaskannya dengan berbagai ancaman.
Kepala kepolisian kriminal Yunlin, Zeng Shun-guang menegaskan, pihaknya tidak akan membiarkan tempat-tempat paling kecil sekalipun ada yang melanggar atau membahayakan ketertiban umum.
Zeng Shun-guang akan menyapu bersih secara bertahap, dan satu persatu akan ditangkap, tidak akan memberikan keringanan hukuman dan bertekad untuk menindak tegas segala kejahatan untuk menjaga hukum dan ketertiban sebelum pemilu.
isi : 60 pcs
ket : vitamin / suplemen untuk penumbuh kuku & rambut ( menutrisikan juga)
Khusus Taiwan & Gratis Ongkir