Menurut data di department Imigrasi Taiwan, jumlah PMA Ilegal di Taiwan hingga akhir April tahun ini mencapai 64.000 orang lebih. Jumlah terbanyak didominasi PMA asal Vietnam, kemudian Indonesia, Filipina dan Thailand.
Sebenarnya pemerintah Indonesia melalui perwakilannya di Taiwan yaitu KDEI Taipei telah menyiapkan penampungan khusus yang difungsikan bagi WNIO/PMI Swasta yang ingin menyerahkan diri.
Meskipun keberadaan shelter tersebut sudah ada beberapa tahun lalu, akan tetapi masih banyak dari mereka yang belum tahu adanya penampungan/Shelter tersebut.
Dan, sudah ratusan bahkan lebih WNIO/PMI swasta yang sudah terbantu oleh Shelter KDEI Taipei, baik itu Shelter House WNIO KDEI Taipei-Taoyuan maupun SHELTER HOUSE WNIO/ISC (Rumah Singgah Pelaut Indonesia) KAOHSIUNG.
Sementara untuk persyaratan menyerahkan diri (MD) sama seperti MD di kantor imigrasi atau lewat perantara, seperti menyiapkan uang denda, uang tiket dll.
Namun, jika MD melalui shelter KDEI para WNIO/PMI Swasta akan mendapatkan service pelayanan secara gratis seperti makan, akomodasi, pendampingan membuat Paspor sementara (SPLP), pendampingan pengambilan tabungan di majikan resmi (jika ada), pendampingan ke bandara, diizinkan keluar, dll.
Adapun tempat dan alamatnya sebagai berikut:
Menjadi seorang pekerja migran (PMA) swasta bukanlah tujuan utama dari para PMA di Taiwan. Namun karena suatu alasan menyebabkan sebagian dari mereka yang memilih bekerja secara Ilegal.
isi : 60 pcs
ket : vitamin / suplemen untuk penumbuh kuku & rambut ( menutrisikan juga)
Khusus Taiwan & Gratis Ongkir